WONOKERTO - Pada hari Rabu tanggal tiga puluh bulan Agustus tahun dua ribu dua puluh tiga, telah dilaksanakan Verifikasi Offline Proklim di Desa Wonokerto, yang dihadiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tngah (DLHK Jateng), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo (DLH Wobosobo), Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Leksono (BPP Leksono) serta OPD Kecamatan Leksono.
Tamu undangan yang datang yaitu dari BPD, PKK, Gapoktan, Kelompok Perikanan, Kelompok Peternakan, Bank sampah, Perwakilan Pelaku UMKM dan Masyarakat. Acara berjalan dengan Susunan Acara sebagai berikut:
- Pembukaan
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Sambutan-sambutan
- Pemaparan proklim Desa Wonokerto
- Verifikasi lapangan
- Diskusi verifikasi dengan audien proklim
- Kesan & pesan Tim Verifikator dan Pemdes
- Penutup
Program Kampung Iklim (Proklim) merupakan program berwawasan iklim dan lingkungan lingkup nasional yang dibuat langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH).
Program ini memadukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak, yang melibatkan peran aktif masyarakat bersama pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi serta lembaga non-pemerintah lainnya.
Dalam pelaksanaannya, KLKH menggandeng langsung pemerintah daerah sebagai eksekutor dan masyarakat umum sebagai partisipan aktif.
Kepala DLH Wonosobo Endang Lisdiyaningsih mengatakan, Pemda Wonosobo sudah mengkaji bersama, terkait program Kampung Iklim melalui gerakan edukasi kepada desa-desa.
Menurutnya, keunggulan konservasi, pemanfaatan lahan kering, dan terbangunnya sinergi untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi sehingga mengantarkan Kalimendong mejadi salah satu nominasi Desa Proklim Lestari Nasional.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo tengah mendorong semua desa mampu menjadi Kampung Iklim. Sebab, berdasar pengamatan, desa yang pernah memperoleh predikat Kampung Iklim memiliki semangat luar biasa dalam mewujudkan adaptasi mitigasi iklim di wilayahnya.
Verifikasi dilakukan dengan 3 aspek penting, yaitu adaptasi, mitigasi, dan dukungan masyarakat. Aspek adaptasi seperti konservasi, pemanfaatan lahan, penampungan air hujan, dan pemakaian pupuk organik. Sedangkan aspek mitigasi meliputi pengelolaan sampah, pembuatan biogas, pemanfaatan energi matahari, pemanfaatan sungai untuk energi terbarukan, dan lainnya.
<video poster="" controls="controls" width="100%" height="auto">
<source src="https://wonokerto-wonosobo.go.id/assets/../desa/upload/media/proklim.mp4" type="video/mp4"></video>